Presma
si Badut Lucu
Satu sikap yang
tidak semestinya dilakukan oleh seorang Presma (Presiden Mahasiswa) ketika
berada di dalam ruang rapat senat (Ruang Sidang I, Gelanggang UGM) Jumat, 22/03/2013. Ketika forum sedang
berjalan ia malah asyik bercanda dengan seorang temannya yang entah satu partai
atau juga teman satu organisasi di BEM KM UGM. Entah mengapa sebagai Presma ia
tidak mencerminkan sikap yang berwibawa, padahal rapat yang sedang dilakukan
oleh Senat KM UGM bisa dibilang cukup penting karena menyangkut tentang RUU
PPSMB, tapi Sang Presma tidak mengikuti dengan serius. Sebelumnya ia
tidak menghadiri rapat dengan alasan ingin pulang ke daerah asalnya sebab kakaknya dilamar
Rapat Paripurna
mengenai RUU PPSMB ini bisa dibilang yang pertama yang diadakan oleh Senat,
sebab sebelumnya yang menjalankan PPSMB adalah BEM KM UGM. Setelah menyanyikan
Indonesia raya dan Hymne Gadjah Mada, rapat diawali dengan menanyakan kepada
forum RUU mana yang akan disetujui, antara RUU dari BEM KM UGM atau RUU yang
dirancang oleh Senat KM UGM.
Kejadian
memalukan terjadi ketika salah seorang senat dari Fraksi Revolusi membeberkan
kecerobohan yang dilakukan oleh BEM KM UGM. RUU yang mereka ajukan kepada Senat
ternyata buah hasil dari copy-paste
AD/ART dari Fakultas Teknik, fakultas dimana Sang Presma berasal.
Kelucuan
berikutnya terjadi ketika pembahasan mengenai batasan usia akademik dan keikutsertaan
kepanitiaan PPSMB. Namun pembahasan malah ke arah boleh atau tidaknya Presma
bersuara dalam Rapat Paripurna. Menurut Diar − salah seorang teman saya yang juga mahasiswa Fakultas
Filsafat – mengemukakan bahwa di Indonesia sendiri, apabila dalam Rapat
Paripurna, presiden tidak ada hak untuk berbicara kecuali sambutan. Setelah panjang lebar forum membahas soal
ini, Presma pun angkat bicara. Dengan sombongnya Ia mengatakan, “saya tidak
masalah tidak diberi kesempatan bicara, toh
suara saya akan menang juga”. Ia juga menambahkan “jangan samakan UGM
dengan negara Indonesia, sebab di Indonesia ada KY, sedangkan di UGM tidak ada.
Ini menunjukkan sistem pemerintahan Indonesia yang cacat”
Wahai Presma,
menurut saya, anda bukan seorang pemimpin sejati. Sebab seorang pemimpin tidak
ada yang menjelek-jelekan bangsanya sendiri. Saya tersinggung ketika anda
berkata “Indonesia cacat”. Sebenarnya anda ini orang mana? Katanya UGM
merupakan miniatur dari Indonesia, namun anda kala itu mengucapkan “Indonesia
dan UGM tidak sama”? kalau begitu ganti nama "Presiden" yang anda sandang! Sebab
menurut anda (sebut saja YRP), UGM berbeda dengan Indonesia. Sangat tidak
konsisten.
Saya berharap
anda tidak mengulangi kelucuan anda, sebab perut saya sudah sangat sakit
tertawa terpingkal-terpingkal karena kelucuanmu wahai badut.