Tuesday, October 23, 2012

Menikmati Indahnya Keberagaman di Yogyakarta


Menikmati Indahnya Keberagaman di Yogyakarta
Keberagaman memang terlihat jelas di Yogyakarta. Kota yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono X ini dinilai memiliki banyak keberagaman, baik suku, agama, masyarakat, hingga kebudayaannya. Selain terkenal sebagai kota pelajar, Yogyakarta juga dikenal sebagai tempat tujuan wisata.

 Sebagai kota pelajar, kota ini kerap didatangi setiap tahunnya oleh pelajar yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Tidak hanya itu, turis domestik dan mancanegara sering kita jumpai di Yogyakarta. Sebab itulah Yogyakarta dinilai sebagai kota yang memiliki keberagaman paling banyak. Selain pelajar dan turis, para pedagang tak kalah banyak ikut meramaikan keberagaman yang ada di Yogyakarta. Pedagang-pedagang di Yogyakarta tidak semuanya penduduk asli, namun banyak juga yang berasal dari luar kota, seperti Bandung, Jakarta, Padang, Ambon dan lain-lain.
Banyaknya pendatang dari luar Yogyakarta yang datang ke Yogyakarta membuat keberagaman disini semakin terlihat, terutama bahasa. Hal ini bisa kita lihat di Universitas Gadjah Mada yang merupakan salah satu contoh miniatur Indonesia. Disana banyak Mahasiswa yang datang dari luar Yogyakarta, sehingga bahasa yang dipakai disana bermacam-macam.
Selain bahasa, ada juga keberagaman agama. Apalagi di Yogyakarta terdapat banyak candi dan salah satu candi terbesar ada di Yogyakarta. Namun meskipun keberagaman terlihat banyak sekali di Yogyakarta, mereka tidak pernah berseteru atau konflik antar etnis maupun agama. Hal ini yang harus dicontoh oleh kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia sekalipun.
Di Yogyakarta sering sekali mengadakan acara tiap minggunya, antara lain menonoton wayang kulit, kirab budaya, musik tradisional, karnaval, dan masih banyak lagi. Hal tersebut merupakan salah satu cara menghidupi keberagaman yang ada di Yogyakarta. Namun secara tidak langsung, mereka selalu menghidupi keberagaman, seperti tawar menawar antara turis domestik dengan pedagang, turis asing yang menggunakan jasa tukang becak untuk berkeliling kota Yogyakarta, dan lain-lain.

Kebudayaan di Yogyakarta memang banyak sekali yang masih dipertahankan  dan  tetap dilestarikan hingga saat ini, bahkan mereka tak jarang memamerkan kebudayaan tiap tahunnya. Hal tersebut kemudian mengundang minat para pendatang untuk mencoba belajar kebudayaan Yogyakarta. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai cara untuk menghidupi keberagaman.
Bicara mengenai keberagaman di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Banyak contoh yang bisa kita lihat sebagai bentuk menghidupi keberagaman. Tentu kita pernah mendengar Angkringan, yaitu pedagang yang menjual makanan, makanannya yang terkenal adalah sego kucing atau nasi kucing. Selain menjual makanan, disana juga menjual goreng-gorengan, wedang, dan es teh. Di Yogyakarta, sangat mudah mencari Angkringan karena letaknya yang dipinggir jalan. harganya yang murah, membuat tempat ini sering sekali menjadi tempat favorit. Di Angkringan juga merupakan salah satu tempat dimana keberagaman dapat tercipta, karena biasanya mereka saling ngobrol asyik satu sama lain meskipun baru pertama kali kenal.
Di tengah kemajemukan kebudayaan dan keberagaman masyarakat, Yogyakarta mampu menghidupi perbedaan yang ada. Hal ini yang harus dijadikan contoh kota lain agar kebeberagaman tetap tumbuh dan terjaga di Indonesia, sehingga tercapailah cita-cita Bhineka Tunggal Ika, yaitu meskipun berbeda-beda namun tetap satu. Yogyakarta memang kota Istimewa!

Friday, October 19, 2012

Aku dan Indonesia Menuju Masa Depan Melalui Kebudayaan


Aku dan Indonesia Menuju Masa Depan Melalui Kebudayaan

Masa depan bukanlah sesuatu hal yang bisa diprediksi, tetapi suatu konsep yang bisa dibangun dan direncanakan. Namun setiap individu atau kelompok tentu memiliki konsep, tujuan atau rencana untuk mencapai masa depan yang baik sesuai dengan harapan. Begitu juga tujuan terbentuknya suatu negara, yang dalam konteks ini adalah Indonesia, yaitu menginginkan kehidupan yang adil bagi masyarakat, menciptakan kedamaian serta mensejahterakan masyarakatnya. Ada berbagai macam cara untuk mencapai masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik, salah satunya yaitu melalui kebudayaan.
Untuk menjawab tantangan masa depan, maka perlu ada niat dan usaha keras dari seluruh masyarakat, yang lebih utama adalah adanya kesadaran dari diri sendiri terlebih dahulu. Sebagai masyarakat, kita jangan bisanya hanya mengkritik dan mengutuk pemerintah apabila kita mengiginginkan perubahan, tetapi coba memberi kontribusi sesuai dengan bidang dan kemampuan yang kita miliki.
Untuk itu, negara ini butuh orang-orang muda yang mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik kedepannya, Indonesia butuh orang-orang kreatif yang menyelesaikan masalah tidak hanya melihat dari satu sisi saja, tetapi secara komprehensif. Namun permasalahannya, apakah ada orang-orang yang seperti itu di negeri ini?
Sebagai bangsa yang besar, bangsa yang telah merdeka selama 67 tahun, kita sebagai masyarakat Indonesia harus optimis Indonesia masih memiliki orang-orang muda yang hebat. Siapakah orang-orang hebat itu? Tentu Pemuda dan Mahasiswalah orang-orang muda hebat itu. Pemuda dan Mahasiswalah yang akan membawa masa depan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sekadar mengingatkan, tentu kita tahu peristiwa Sumpah Pemuda yaitu dimana timbulnya keinginan para pemuda terlepas dari penjajahan, kita juga pasti masih ingat dengan peristiwa Reformasi 98’ dimana Mahasiswa berhasil menumbangkan rezim Soeharto pada masa itu yang telah berkuasa 32 tahun. Itulah bukti dimana peran pemuda dan Mahasiswa besar dalam sejarah Indonesia.
Saya ingin menjadi bagian dari perubahan bangsa ini, saya ingin masa depan negeri ini lebih baik. Dengan bergabung ke sebuah organisasi, salah satu cita-cita saya yaitu ingin mengubah Indonesia di masa depan untuk menuju yang lebih baik semakin terbuka. Selain berorganisasi, salah satu cara lainnya adalah melalui budaya. Karena budaya di Indonesia sangat banyak dan merupakan sesuatu yang harus dijaga, dikembangkan, dilestarikan dan diperkenalkan.
Tentu akan tercipta kehidupan yang harmonis bila masyarakat menjunjung tinggi nilai kebudayaan Indonesia. Karena masyarakat mampu dipersatukan melalui kebudayaan. Kebudayaan di Indonesia cukup banyak dan beragam. Hal yang paling kecil yang bisa kita lakukan adalah mengenakan pakaian batik, itu merupakan salah satu kebudayaan, selain itu dengan berkunjung ke Museum atau Cagar Budaya juga merupakan sebuah kebudayaan. Di Museum atau Cagar Budaya kita bisa belajar banyak kebudayaan Indonesia baik dari zaman pra sejarah hingga zaman reformasi.
Dilihat dari sisi filsafat kebudayaan, menurut Arnold Toynbee dalam bukunya “Study Of History”, kebudayaan adalah peradaban yang terjadi di dalam masyarakat yang lahir, lalu berkembang hingga kemudian hilang, lalu kembali lahir peradaban baru begitu seterusnya siklus itu terjadi. Maka untuk tahu bagaimana budaya itu lahir, berkembang dan kemudian hilang, atau untuk tahu kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia, maka kearifan lokal perlu dipelajari.
Mempelajari kebudayaan tentu banyak sekali manfaatnya. Selain menambah wawasan, juga sebagai sarana untuk melihat dan mempelajari berbagai macam kebudayaan lain diluar Indonesia. Selain itu juga bertujuan untuk tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Hal ini diharapkan agar anak cucu kita nanti mengerti fungsi serta manfaat kebudayaan Indonesia di masa depan.
Setiap individu memiliki rencana kedepan yang berbeda-beda menurut dari sudut pandang masing-masing. Hal konkret yang ingin saya lakukan untuk Indonesia adalah mengajak masyarakat untuk lebih mencintai budayanya, terutama di kota-kota besar yang kebudayaan tradisionalnya semakin tergusur oleh kemajuan zaman, selain disebabkan oleh perkembangan zaman, juga disebabkan oleh kemajemukan masyarakat pendatang di suatu daerah, sehingga penduduk asli kurang bisa mempertahankan budaya yang ada pada mereka sejak lama dan hal itu yang menyebabkan lahirnya kebudayaan baru.
Hal konkret lainnya yang ingin saya lakukan untuk Indonesia di masa depan yaitu melakukan hal-hal yang kecil seperti menghargai keberadaan Museum. Jujur saja, kondisi Museum kita saat ini sungguh memprihatinkan. Hal ini saya lihat ketika saya dan teman-teman saya mengunjungi Museum Perjuangan dan Museum Sandi yang berada pada satu gedung, Museum tersebut sangat terlihat sepi, pengunjung yang baru datang pada hari itu hanya kami saja, saat itu kami datang sudah agak sore menjelang tutup.
Lain halnya di Museum Benteng Vredeburg,  yang sedikit lebih ramai dengan anak-anak dari rombongan sekolah di akhir pekan. Selain itu Museum tersebut ramai karena letaknya yang dekat dengan pusat kota. Namun yang membuat miris adalah Museum malah menjadi tempat para pasangan muda memadu kasih. Memprihatinkan memang, Museum yaitu tempat dimana yang seharusnya kita bisa belajar tentang sejarah dan budaya malah sepi dari pengunjung, sekalipun ada pengunjung adalah pasangan muda yang memilih Museum sebagai tempat berpacaran, selain itu banyak pengunjung yang menjadikan Museum hanya sebagai objek untuk berfoto-foto tanpa melihat isi dari Museum tersebut.
Pernah terlintas dipikiran saya bahwa suatu saat nanti saya ingin menjadi Duta Kebudayaan yang mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia, atau menjadi Duta Museum yang tidak hanya mengajak  pelajar, namun masyarakat umum untuk lebih menghargai keberadaan Museum. Karena bangsa yang besar adalah bangsa menghargai jasa pahlawannya.
Langkah yang bisa dilakukan untuk bisa ikut berperan dalam menjaga kebudayaan Indonesia adalah adanya kesadaran dari diri sendiri. Tentu akan sulit bila tidak adanya kesadaran dari diri sendiri. Baru setelah itu adanya keinginan bergabung dengan komunitas pecinta budaya atau membuat komunitas sendiri yang bertujuan untuk menjaga, melestarikan, memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan Indonesia.



Untuk menjadikan Indonesia kearah yang lebih baik tentu ada banyak cara, salah satunya adalah melalui kebudayaan. Kebudayaan sendiri bermacam-macam bentuknya, seperti berorganisai atau ikut dalam suatu komunitas, mengunjungi Museum dan Cagar Budaya, ikut mempelajari kearifan lokal, menjaga kebudayaan tradisional dan lain-lain. Harapannya agar generasi penerus kita bisa belajar dan mengerti bagaimana perkembangan kebudayaan Indonesia. Adapun peranan dan cita-cita saya di masa depan yaitu menyatukan masyarakat melalui kebudayaan. Untuk mendapatkan hasil yang besar, lakukanlah hal yang kecil disekitar kita. saya percaya, jika kita mau melakukan perubahan walaupun hanya sedikit pasti akan berdampak besar nantinya.