Wednesday, March 27, 2013

Presma si Badut Lucu


Presma si Badut Lucu



Satu sikap yang tidak semestinya dilakukan oleh seorang Presma (Presiden Mahasiswa) ketika berada di dalam ruang rapat senat (Ruang Sidang I, Gelanggang UGM)  Jumat, 22/03/2013. Ketika forum sedang berjalan ia malah asyik bercanda dengan seorang temannya yang entah satu partai atau juga teman satu organisasi di BEM KM UGM. Entah mengapa sebagai Presma ia tidak mencerminkan sikap yang berwibawa, padahal rapat yang sedang dilakukan oleh Senat KM UGM bisa dibilang cukup penting karena menyangkut tentang RUU PPSMB, tapi Sang Presma tidak mengikuti dengan serius. Sebelumnya ia tidak menghadiri rapat dengan alasan ingin pulang ke daerah asalnya sebab kakaknya dilamar
Rapat Paripurna mengenai RUU PPSMB ini bisa dibilang yang pertama yang diadakan oleh Senat, sebab sebelumnya yang menjalankan PPSMB adalah BEM KM UGM. Setelah menyanyikan Indonesia raya dan Hymne Gadjah Mada, rapat diawali dengan menanyakan kepada forum RUU mana yang akan disetujui, antara RUU dari BEM KM UGM atau RUU yang dirancang oleh Senat KM UGM.
Kejadian memalukan terjadi ketika salah seorang senat dari Fraksi Revolusi membeberkan kecerobohan yang dilakukan oleh BEM KM UGM. RUU yang mereka ajukan kepada Senat ternyata buah hasil dari copy-paste AD/ART dari Fakultas Teknik, fakultas dimana Sang Presma berasal.
Kelucuan berikutnya terjadi ketika pembahasan mengenai batasan usia akademik dan keikutsertaan kepanitiaan PPSMB. Namun pembahasan malah ke arah boleh atau tidaknya Presma bersuara dalam Rapat Paripurna. Menurut Diar − salah seorang teman saya yang juga mahasiswa Fakultas Filsafat – mengemukakan bahwa di Indonesia sendiri, apabila dalam Rapat Paripurna, presiden tidak ada hak untuk berbicara kecuali sambutan.  Setelah panjang lebar forum membahas soal ini, Presma pun angkat bicara. Dengan sombongnya Ia mengatakan, “saya tidak masalah tidak diberi kesempatan bicara, toh suara saya akan menang juga”. Ia juga menambahkan “jangan samakan UGM dengan negara Indonesia, sebab di Indonesia ada KY, sedangkan di UGM tidak ada. Ini menunjukkan sistem pemerintahan Indonesia yang cacat”
Wahai Presma, menurut saya, anda bukan seorang pemimpin sejati. Sebab seorang pemimpin tidak ada yang menjelek-jelekan bangsanya sendiri. Saya tersinggung ketika anda berkata “Indonesia cacat”. Sebenarnya anda ini orang mana? Katanya UGM merupakan miniatur dari Indonesia, namun anda kala itu mengucapkan “Indonesia dan UGM tidak sama”? kalau begitu ganti nama "Presiden" yang anda sandang! Sebab menurut anda (sebut saja YRP), UGM berbeda dengan Indonesia. Sangat tidak konsisten.
Saya berharap anda tidak mengulangi kelucuan anda, sebab perut saya sudah sangat sakit tertawa terpingkal-terpingkal karena kelucuanmu wahai badut.