Menikmati Indahnya Keberagaman di
Yogyakarta
Keberagaman
memang terlihat jelas di Yogyakarta. Kota yang dipimpin Sri Sultan Hamengku
Buwono X ini dinilai memiliki banyak keberagaman, baik suku, agama, masyarakat, hingga kebudayaannya. Selain terkenal sebagai kota pelajar,
Yogyakarta juga dikenal sebagai tempat tujuan wisata.
Sebagai kota pelajar, kota ini kerap didatangi
setiap tahunnya oleh pelajar yang berasal dari luar kota Yogyakarta. Tidak
hanya itu, turis domestik dan mancanegara sering kita jumpai di Yogyakarta.
Sebab itulah Yogyakarta dinilai sebagai kota yang memiliki keberagaman paling
banyak. Selain pelajar dan turis, para pedagang tak kalah banyak ikut
meramaikan keberagaman yang ada di Yogyakarta. Pedagang-pedagang di Yogyakarta
tidak semuanya penduduk asli, namun banyak juga yang berasal dari luar kota,
seperti Bandung, Jakarta, Padang, Ambon dan lain-lain.
Banyaknya
pendatang dari luar Yogyakarta yang datang ke Yogyakarta membuat keberagaman
disini semakin terlihat, terutama bahasa. Hal ini bisa kita lihat di
Universitas Gadjah Mada yang merupakan salah satu contoh miniatur Indonesia.
Disana banyak Mahasiswa yang datang dari luar Yogyakarta, sehingga bahasa yang
dipakai disana bermacam-macam.
Selain
bahasa, ada juga keberagaman agama. Apalagi di Yogyakarta terdapat banyak candi
dan salah satu candi terbesar ada di Yogyakarta. Namun meskipun keberagaman
terlihat banyak sekali di Yogyakarta, mereka tidak pernah berseteru atau
konflik antar etnis maupun agama. Hal ini yang harus dicontoh oleh kota-kota
lain di Indonesia bahkan dunia sekalipun.
Di
Yogyakarta sering sekali mengadakan acara tiap minggunya, antara lain menonoton
wayang kulit, kirab budaya, musik tradisional, karnaval, dan masih banyak lagi.
Hal tersebut merupakan salah satu cara menghidupi keberagaman yang ada di
Yogyakarta. Namun secara tidak langsung, mereka selalu menghidupi keberagaman,
seperti tawar menawar antara turis domestik dengan pedagang, turis asing yang
menggunakan jasa tukang becak untuk berkeliling kota Yogyakarta, dan lain-lain.
Kebudayaan
di Yogyakarta memang banyak sekali yang masih dipertahankan dan
tetap dilestarikan hingga saat ini, bahkan mereka tak jarang memamerkan
kebudayaan tiap tahunnya. Hal tersebut kemudian mengundang minat para pendatang
untuk mencoba belajar kebudayaan Yogyakarta. Hal ini juga bisa dilakukan
sebagai cara untuk menghidupi keberagaman.
Bicara
mengenai keberagaman di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Banyak contoh
yang bisa kita lihat sebagai bentuk menghidupi keberagaman. Tentu kita pernah
mendengar Angkringan, yaitu pedagang yang menjual makanan, makanannya yang
terkenal adalah sego kucing atau nasi kucing. Selain menjual makanan, disana
juga menjual goreng-gorengan, wedang, dan es teh. Di Yogyakarta, sangat mudah
mencari Angkringan karena letaknya yang dipinggir jalan. harganya yang murah,
membuat tempat ini sering sekali menjadi tempat favorit. Di Angkringan juga
merupakan salah satu tempat dimana keberagaman dapat tercipta, karena biasanya
mereka saling ngobrol asyik satu sama lain meskipun baru pertama kali kenal.
Di
tengah kemajemukan kebudayaan dan keberagaman masyarakat, Yogyakarta mampu
menghidupi perbedaan yang ada. Hal ini yang harus dijadikan contoh kota lain
agar kebeberagaman tetap tumbuh dan terjaga di Indonesia, sehingga tercapailah
cita-cita Bhineka Tunggal Ika, yaitu meskipun berbeda-beda namun tetap satu.
Yogyakarta memang kota Istimewa!
No comments:
Post a Comment