Hari
ini tanggal 20 April 2013. Itu artinya esok, 21 April adalah bertepatan dengan
Hari Kartini yang diperingati tiap tahun di Indonesia. Sebagian kota –mungkin diseluruh
kota di Indonesia─ memperingati Hari Kartini, seperti karnaval anak-anak TK, perlombaan yang diadakan di sekolah-sekolah, bahkan kumpulan ibu-ibu yang
memakai kebaya yang identik dengan pakaian yang dikenakan R.A Kartini. Tapi
tiba-tiba pertanyaan muncul dalam benak saya, mengapa hanya ada Hari Kartini?
Apa yang menyebabkan beliau dipandang hebat sehingga ada hari khusus yang
memperingatinya?
Raden
Ajeng Kartini (R.A Kartini) lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April
1879. Ia lahir dari keluarga bangsawan yang masih menjujung tinggi segala macam
aturan. Ia ingin sekali melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, tetapi Ayahnya
melarangnya dan menyuruhnya untuk menikah dengan seseorang yang sudah dipersiapkan
oleh Ayahnya. Kegemarannya membaca tidak berhenti begitu saja, ia malah mencari
beasiswa di Belanda. Namun ia tidak bisa mengambil kesempatan belajar di
Belanda karena ia keburu dinikahkan dengan laki-laki pilihan Ayahnya. Setelah
menikah, suaminya membawanya ke Rembang. R.A Kartini pun memohon kepada
suaminya agar mendirikan sekolah untuk kaum perempuan. Suaminya mengerti keinginan istrinya
tersebut dan akhirnya dikabulkannya cita-cita R.A Kartini. Ia meninggal pada
tanggal 17 Desember 1904. Kemudian tulisan-tulisannya dikumpulkan dan dijadikan sebuah buku “Door Duisternis
Toot Licht” (Habis Gelap Terbitlah
Terang)
Dari
sekian banyak pahlawan perempuan, mengapa hanya R.A Kartini yang hari lahirnya
diperingati? Mengapa hanya R.A Kartini yang diciptakan lagu? Tentu hal ini
bukan kemauan R.A Kartini sendiri. Sebenarnya hal ini sudah lama menjadi hal
yang kontroversi. Ada beberapa yang mengatakan, padahal banyak
pahlawan-pahlawan perempuan seperti Tjut Nyak Dhien, Dewi Sartika, Christina
Martha Tiahahu, Tjut Mutiah, Nyi Ageng Serang dan masih banyak lagi. Hal ini
juga timbul deskriminasi dengan pahlawan perempuan lainnya.
Namun
satu hal yang bisa saya tangkap dari sosok R.A Kartini adalah semangat dan kegigihannya.
Memang ia tidak ikut berperang mengangkat senjata untuk mengusir para penjajah,
ia juga bukan perempuan perkasa, namun semangatnya untuk bersekolah dan mendirikan
sekolah untuk kaum perempuan wajib kita beri acungan jempol. Ia mendirikan sekolah untuk
kaum perempuan sehingga para perempuan berhak mengenyam pendidikan hingga jenjang
yang lebih tinggi. Kartini lah yang menyadarkan para perempuan untuk tidak
tergantung pada peraturan lama, artinya perempuan itu tidak hanya untuk dinikahi
dan dinafkahi lahir dan batin, perempuan bukanlah seseorang yang tugasnya hanya memasak
di dapur untuk suami dan anaknya, dan lainnya. perempuan harus terlepas dari
aturan-aturan lama seperti itu.
Pemikiran
R.A Kartini berdampak sampai sekarang. Banyak perempuan hebat yang terlepas
dari aturan-aturan lama itu. Ada yang bersekolah hingga S3, ada yang menjadi
wanita karir, bahkan ada juga yang sampai menjadi presiden. Tidak bisa kita
sanggah bahwa hal itu memang tidak terlepas dari peran R.A Kartini. Indonesia butuh
Kartini-kartini lainnya agar Indonesia tidak kehabisan perempuan hebat di masa
depan. Selamat Hari Kartini. Hidup Perempuan Indonesia!
No comments:
Post a Comment