Menjadi kolektor, apalagi kolektor bungkus rokok bagi saya adalah sebuah kebanggaan. Lebih bangganya lagi, meski saya hanyalah seorang KOLEKTOR bungkus rokok, saya BUKAN PEROKOK. Disaat mendapatkan sesuatu yang apa kita inginkan, maka kebanggaan itu muncul. Rasa bangga yang terus menerus muncul inilah yang membuat saya melanjutkan hobi saya ini.
Awalnya saya ragu dibolehkan mengoleksi bungkus rokok tersebut oleh orangtua saya, tetapi dengan mudah saya diijinkan untuk mengoleksi benda tersebut. Sempat memang orangtua ada rasa takut kalau nantinya saya malah penasaran dan mencoba menjadi perokok diam-diam, namun ibu saya menegaskan bahwa semua terserah saya saja. Toh kalau saya sakit-sakitan yang merasakan saya sendiri. Namun karena saya juga sudah berkomitmen sejak SMP untuk tidak merokok, maka saya tidak merokok sampai detik ini.
Serunya mengoleksi rokok itu macam-macam. Dimulai yang namanya hunting, tawar menawar, barter koleksian, dan menunjukkan koleksi yang kita punya ke banyak orang.
Hunting, bisa dibilang ini adalah langkah awal bagi para kolektor. Karena kalau anda tidak hunting, koleksi anda tidak akan bertambah. Hunting bisa dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang saya lakukan adalah dengan berjalan sambil melihat di jalanan, barang kali anda menemukan bungkus rokok yang unik. Dan jangan harap anda menemukan rokok didalamnya. Tapi saya pernah seperti itu, ketika sedang menyusuri jalanan, tiba-tiba saya melihat ada sebungkus rokok yang kondisinya masih sangat bagus. Saya pun mengambilnya. Namun ternyata didalamnya masih ada rokoknya sekitar 5 batang. Namun saya membuang rokok-rokok tersebut ke tempat sampah :D
Selain itu cara yang lain adalah dengan melihat-lihat di setiap warung, ada rokok apa saja yang mereka pajang dan mereka jual. Namun ada juga warung yang tidak menjual rokok yang dipajangnya. Alasannya sudah kadaluarsa. Padahal saya hanya mengincar bungkusnya untik dikoleksi, tidak untuk dihisap.
Berkali-kali menanyakan apakah rokok tersebut dijual, namun pedagang tersebut bersikeras untuk tidak menjualnya.
Saya juga pernah ditipu oleh pedagang yang menjual rokok. Padahal yang ia jual rokok yang sudah kadaluarsa (Joker dan Combat), namun harganya sama saja seperti aslinya, tidak diturunkan. Untung saja harganya tidak terlalu mahal dan pada saat itu saya membawa sedikit uang.
No comments:
Post a Comment