(Sumber Foto: Instagram.com/najwashihab) |
Ada
yang berbeda dari acara Mata Najwa pada tanggal 28 Desember 2016. Slank nampak hadir
menjadi bintang tamu acara Mata Najwa. Diundangnya Slank di acara Mata Najwa menjadi
sesuatu yang baru, karena tidak biasanya acara yang dipandu Najwa Shihab tersebut
mengundang sebuah band musik. Ternyata kehadiran Slank di acara tersebut
bertepatan dengan ulang tahun Slank yang ke-33.
Seluruh
personil Slank nampak hadir malam itu, kecuali Abdee Negara yang berhalangan
hadir karena kondisi fisiknya yang masih belum pulih dari sakit. Selain itu ada
juga Teten Masduki (Kepala Staff Kepresidenan), Budi Waseso (Kepala BNN), Oppie
Andaresta (Penyanyi), Korlap Slankers, dan juga tidak ketinggalan para Slankers
juga turut hadir dalam acara tersebut.
Slank
sebagai salah satu legenda musik tanah air memang pantas diapresiasi.
Pencapaian selama 33 tahun telah membawa Slank menjadi sebuah band yang
memiliki pengaruh cukup besar di Indonesia. Slank bukan hanya sebuah band,
tetapi juga sebagai sarana pembelajaran anak-anak muda, gerakan, dan juga gaya
hidup bagi sebagian orang. Lantang menyuarakan persoalan bangsa dan ikut ke
dalam kampanye politik tidak membuat Slank kehilangan Slankers, Slankers malah
justru ikut mendukung apa yang disuarakan oleh Slank.
Narkoba
yang pernah menjerat para personil Slank tidak lantas membuat Slank terpuruk
dan menyerah dengan keadaan. Semangat hidup yang tinggi berhasil membuat mereka
bangkit dari kekelaman. Bahkan saat ini Slank justru memerangi narkoba dengan berbagai
cara yang mereka bisa. Slank juga kerap membantu orang-orang yang masih
memiliki ketergantungan terhadap narkoba untuk ditampung di dalam sebuah
yayasan. Semua pembiayaan ditanggung oleh Slank yang diambil dari uang manggung Slank yang disisihkan khusus
untuk para penyandang narkoba yang memiliki keinginan untuk sembuh. Kepedulian
Slank terhadap korban ketergantungan narkoba dianggap sebagai sebuah penebusan
atas kesalahan yang telah mereka lakukan puluhan tahun lalu yang lalu.
Tidak
hanya persoalan narkoba, Slank juga peduli terhadap persoalan bangsa lainnya seperti
korupsi, demokrasi, dan lingkungan hidup. Slank juga tidak segan-segan turun ke
jalan, dan mendukung mereka yang dianggap membela kepentingan rakyat. Salah
satu kontribusi yang dilakukan Slank adalah dengan memberikan nama-nama yang
dianggap tepat untuk mengisi posisi menteri kepada Presiden RI Joko Widodo.
Slank juga pernah tampil di halaman gedung KPK untuk mendukung KPK dalam
menolak revisi UU KPK yang dianggap melemahkan KPK.
Slank
memiliki kemampuan yang piawai dalam menciptakan lagu. Meskipun terkadang penggunaan
kata yang dipakai dalam liriknya terdengar ‘aneh’ dan banyak penggunaan
idiom-idiom khas Indonesia seperti “Tong-Kosong”, “Bang-Bang Tut”, namun beberapa
lagu-lagu yang dibuat oleh Slank selalu kaya makna dan bermakna ganda. Salah
satunya dapat didengar pada lagu “Balikin”, yang bisa diartikan untuk seseorang,
tetapi juga bisa diartikan untuk narkoba yang merenggut semua apa yang orang
punya.
Slank
juga aktif mengkritik pemerintahan, dan menyindir kelakuan anggota DPR. Tidak
sedikit lirik-lirik lagu Slank diciptakan berdasarkan apa yang menjadi kegalauan
bangsa ini. Salah satunya terlihat pada lagu “Seperti Para Koruptor”. Sebagai
parlemen jalanan, lirik yang tajam menjadi ‘senjata’ Slank dalam menyuarakan
aspirasi mereka sebagai rakyat.
Selamat
ulang tahun Slank yang ke-33. Teruslah benyanyi untuk negeri ini, hingga Indonesia
menjadi bangsa yang benar-benar sejahtera!
Cimanggis, 29 Desember
2016
No comments:
Post a Comment