(Sumber Foto: Washingtontimes.com) |
Kalau
saya boleh menciptakan Hari Memaafkan Sedunia, maka saya akan memilih tanggal
27 Desember sebagai peringatan Hari Memaafkan Sedunia. Bukan tanpa alasan memilih
tanggal tersebut sebagai hari untuk memaafkan satu sama lain, ada beberapa
peristiwa penting yang menurut saya menarik di tanggal tersebut. Sebut saja
peristiwa Paus Yohanes Paulus II yang memaafkan penembaknya di tahun 1983 dan
peristiwa kedatangan Mehmet Ali Agca, sang penembak Paus, ke makam Santo Paus
Yohanes Paulus II di tahun 2014.
Pada
hari Rabu, 13 Mei 1981, umat Katolik di Roma – bahkan di seluruh dunia – dikejutkan dengan peristiwa
penembakan pemimpin umat Katolik, Paus Yohanes Paulus II. Seorang pria menembak
Paus yang pada saat itu sedang berada di atas mobil terbuka. Ternyata percobaan
pembunuhan itu dilakukan oleh Mehmet Ali Agca, seorang berkebangsaan Turki yang
sehari-harinya melakukan penyelundupan perdagangan antara Turki dan Bulgaria. Akibat
dari percobaan pembunuhan itu, Mehmet Ali Agca dihukum penjara 19 tahun di
Italia.
Selang
dua tahun setelah peristiwa penembakan tersebut, tepatnya dua hari setelah hari
natal di tahun 1983, Paus Yohanes Paulus II datang ke penjara tempat Mehmet Ali
Agca ditahan untuk menemuinya. Paus Yohanes Paulus II berkali-kali mengatakan
bahwa ia telah memaafkan Agca, bahkan dalam sebuah kesempatan, Paus berpesan kepada
orang-orang untuk mendoakan Agca yang telah ia maafkan dengan tulus. Tiga puluh satu tahun
kemudian, di tanggal yang sama yaitu 27 Desember 2014, sikap yang luar biasa
juga ditunjukan oleh Agca. Agca datang meletakan bunga mawar putih di atas
makam Paus Yohanes Paulus II. Bunga mawar putih merupakan lambang persahabatan abadi,
artinya Agca telah menganggap Paus sebagai sahabatnya.
Apa
yang diperlihatkan Paus Yohanes Paulus II dan Agca inilah yang perlu kita
teladani di kehidupan kita saat ini. Sikap saling memaafkan, menghindari
konflik yang berkepanjangan, menebarkan kasih sayang dan cinta damai inilah
yang perlu ditanamkan dalam setiap hati seseorang. Mungkin tidak mudah bagi
kita memaafkan orang yang telah melukai kita, namun hati adalah sebuah misteri,
tidak ada seorangpun yang tahu isi hati seseorang. Ketika kita mencoba membuka hati
kita untuk memaafkan dan mendoakan orang yang bersalah, bukan sesuatu hal yang
mustahil jika orang tersebut akan berubah 180 derajat mencintai kita. Selamat
Hari Memaafkan Sedunia. Maafkanlah dirimu sendiri, sesamamu, dan orang lain. Maka
damai akan senantiasa selalu ada di sekeliling kita.
Cimanggis, 28 Desember
2016
No comments:
Post a Comment